29 Juli 2008

Analisis C.I.N.T.A ?!

Sebenarnya pas Aku menulis tulisan ini hati sedang kurang sreg, Aku sempat merasa bahwa ternyata beban hidup ini makin berat, pernah terpikirkan mendingan Aku gak ada di dunia aja, dan gak harus mengalami semua hal ini,tapi Aku harus sadar kalau kehidupanku di dunia ini telah ditakdirkan untuk mengikuti Sunatullah….



Cinta,., ya ,.,cinta



Sekian lama Aku memikirkan, memahami, bahkan menafsirkan CINTA


Cinta memang bagaikan sebuah misteri, mulai dari orang awam, ilmuwan, agamawan, budayawan, sampai para Filsuf terus memperbincangkannya dan mengekspresikan dalam disiplin ilmun dan pemahamannya masing-masing.

Cinta bagaikan sebuah magnet yang dapat membuat orang-orang tertarik untuk terus membicarakannya. Dimana-mana orang membicarakan Cinta. Filsuf sekaliber Plato pun pernah mengatakan bahwa orang yang tidak tertarik pada topik Cinta hanyalah seonggok daging dan tulang belaka, alias.... mayat!!

Dan kini, izinkanlah orang awam ini sedikit mengupas perihal hakikat dan esensi Cinta itu


Cinta itu bagaikan kepingan mata uang yang mempunyai dua mata sisi,.,.


Ya,.,., disatu sisi Cinta itu bisa terlihat sangat indah, penuh kenikmatan, dan segala hal romantisme yang dapat membuat kita terpana, terpaku ,terbius akan pesonanya.,,.,.


Tak ayal lagi, cinta juga mempunyai satu sisi yang gelap gulita nunj auh di palung jiwa paling dalam.,.


Yap, dalam pandangan orang awam ini Cinta itu tak ada bedanya seperti taman Firdaus yang didalamnya bertebaran aroma bidadari menyapa diri dan melambaikan kenikmatan tak terkira. Cinta itu datang dalam satu alur cerita yang romantik. Cinta membuat Kita HIDUP, BERGAIRAH, EJAKULASI pada satu titik klimaks kenikmatan walau sesaat.


Terkadang masih kutemui satu elegi sisi Cinta yang pedih yang membuat hati ini perih tapi entah kenapa walau demikian, hati ini masih saja berharap dan bermimpi bahwa Cinta itu memang terlahir untuk mememberikan kebahagiaan.,.,.


Alur cerita itu tidak pernah berubah.,.,.


Alur cerita cinta itu takkan pernah berubah....


a.) Suka, ngeceng, simpati, nembak, jadian, cemburu,bosen, cari-cari kesalahan, putus....


b.) Ada yang menyukai, kagum, simpati, jual mahal, menggantungkan status, menyerah, Sepi, menyesal, Sudah terlambat


c.) Ngeceng adik kelas, menjalin intimacy, Salah paham, Ketidakjelasan hubngan, menyesal

Ada satu pola yang terus menerus terulang. dan Hmmmm… imaji ini melayang-layang mengikuti satu alur. ya.,. Alur cinta. EUREKA!! AKHIRNYA setelah menganalisis diri sendiri aku menemukan suatu rumus pasti.


Cinta yang Hakiki hanyalah pada Illahi robbi, Allah SWT sang pencipta dan pemelihara laam semesta, yang sudah memberikan aku kenikmatan yang disebut "Cinta"

Datanglah wahai semesta, aku berlari menggapai keindahan dalam luasnya cakrawala. Enyahlah engkau fatamorgana!! ungkapkan kebobobrokan dunia dari cinta-cinta yang palsu, cinta yang hina, karena cinta yang hakiki hanyalah untuk-MU ya Rabb….


Teori Reliabilitas Cinta

Balada cerita seorang Mahasiswa Psikologi Kelas Psikometri Pak Budi…

Bapak Budi…. Ini Bapak Budi.. Ibu Budi pergi ke pasar… Bapak Budi pergi ke kantor,.. Kampus tepatnya. Tepatnya hari ini, jam ini, dan detik ini diriku mencoba untuk mengabadikan momen yang kata orang lain gak penting, tapi mudah-mudahan suatu hari nanti apa yanga aku tulis ini menjadi hal yang penting, bahkan super penting, Sukur-sukur bisa jadi sangat penting,.. Baiklah lama-lama jadi ngomongin hal yang gak penting : )

 
 

Satu hal yang membuat aku agak-agak sensi gitu dengan mata kuliah Psikometri adalah Frame bahwa Manusia tuh kok di ukur? Apa iya, manusia dan perilaku nya bisa di ukur? Eh ternyata kata pepatahnya si William James yang terjemahannya "Yang namanya sesuatu tuh pasti ada, dan yang ada ya.. Bisa dirasakan,,, dan kalau bisa dilihat dan dirasa ada… ya bisa dihitung gituh,.,. Apa iya,.Ya??

 
 

Sumpah hari ini aku ngerasa regresi ke semester 1 dan 2, dimana aku harus berkenalan lagi dengan istilah-istilah eksakta : Regresi, Korelasi, Reliabilitas, Skoring, koefisien dan istilah-istilah statistik lainnya yang kadang membuat aku pengen nulis (Bukan pengen muntah red.)he2x. Bukannya aku udah Murtad dari Eksakta?? Huh, kini katanya mendedikasikan sebagai seorang relativitis yang menghargai pluralitas dan menjunjung tinggi eksistensialisme. Tapi ngomong-ngomong, kayaknya omongan salah satu dosen Psikologi umum 2 tentang " kakek " kita adalah si Freud jadi kurang tepat deh buwat aku, kadang ngerasa gak ngeh aja gitu dengan teorinya si kakek, malah kok jadi ngiblat ke "buyut" Einstein ya.. Dengan Teori relativitasnya…

 
 

Ffuih, pengap.. Panas,.. berada di ketinggian 3 lantai gedung fakultas yang baru beberapa bulan selesai dibangun ini membuatku dengan leluasanya memandang sepasang burung gereja yang menari-nari diatas dahan pohon kembang kertas lewat salah satu sudut jendela. Sementara itu di samping kanan dan kiri ku berjejer rekan-rekan sesama mahasiswa yang katanya sedang memungut ilmu dari pecahan pemikiran sang dosen yang termanifestasi dalam rumus-rumus tentang pengukuran manusia….

 
 

Walau malas, kucoba untuk mebuka diktat kuliah yang penuh dengan campuran catatan dua mata kuliah sebelumnya : Psikiatri dan Psikologi Gender….. Dan ternyata, aku lupa gak ngambil pulpen. Dengan entengnya, aku mencoba untuk meminjam pada si Puput, temanku yang kadang agak tulalit kalau diajak berkomunikasi tapi sebenarnya otaknya encer untuk hal yang eksakta seperti ini

 
 

" Put, pinjam dulu lah bentar pulpennya, aku gak bawa eung.. Lupa!!!".

 
 

" Gak, mauuu.. Ah, aku kan dulu pernah minjemin ke kamu, tapi belum dibalikin….", cetus si puput.

 
 

"Iya, deh janji sekarang mah bakal di balikin..", pintaku penuh harap. " Nih, awas yah..jangan sampai ilang lagi !!".

 
 

"sip2.."

 
 

Dan akhirnya perkuliahan pun dimulai….

 
 

Mata ini begitu takjub melihat spidol meliuk-liuk diatas papan white board. Dengan lincah dan begitu spontan, Pak dosen mencurahkan semua ide-ide dasar yang ada dalam otaknya sehingga menghasilkan rumusan-rumusan teoritis :

 
 

A= T +K ρAA= σ2T
=σ2A-σ2T

σ


28 Juli 2008

Overa Van_gunari jilid I

Dewasa....

Nampaknya kita tidak perlu kita membedahnya secara etimologis. Kata Dewasa terkonstruk dari enam huruf yang saling berkaitan membentuk suatu makna. D...E...W..A..S..A .

Sadar tidak sadar kadang kita sering terjebak dengan istilah-istilah yang sudah lumrah terjadi dalam kehidupan sehari-hari. . Begitu pula dengan arti dari kata "DEWASA"...

Belum sampai aku mencerna arti kata DEWASA aku mulai ragu dengan pengertian DEWASA dan KEDEWASAN menurut Elizabeth Hurlock, seorang ahli teori Psikologi Perkembangan. Menurut cerita, beliau mengumpulkan semua"Teori-teori Saktinya" yang dapat memprediksi bagaimana perkembangan kejiwaan manusia dari fase kanak-kanak sampai tua berdasarkan kumpulan pengalaman-pengalaman yang ada.

Sempat terpikir, " Apalah diri ini belum cukup sampai keilmuan dalam menyelami jiwa manusia yang katanya penuh Misteri ?" untuk sekarang ini yang kutemukan dan kurasakan hanyalah kehampaan. Kehampan dalam memaknai dan mengartikan diri ini. Jika mbak Hurlock mengatakan masa remaja merupakan masa yang penuh dengan angin badai, apakah hal itu berlangsung pula pada diriku yang berada di belahan Dunia yang lain dengan dirinya mengingat ciri khas orang barat tentu berbeda dengan orang timur. Akhirnya muncullah suatu hipotesa "apakah semua kumpulan teori Psikologi Perkembangan itu benar-benar bisa diterapkan pada budaya yang lain....?"

Okey. Mula-mula saya akan mewawncarai diri sendiri untuk mendapatkan data awal. lets talk to my self

-Self talk-

I : Maaf, Anda siapa ya???

me : Aku? aku adalah kamu..

I : Maksudnya??

Me : Ya, aku adalah kamu..

I : Ah, maaf saya kok tidak percaya ya?

Me : Hmm. baiklah...mau bukti ?

I : Silakan....

Me : coba, teriak tiga kali sebut nama ALLAH

I : (berpikir selama tiga detik, kemudian mengikuti) Allah... !!! Allah ...!!! Allah ...!!!!

Me : Bagus, bagus.. nanti kalau nyoba malam pertama di kuburan trus ada yang nanya :Man Robbuka? Sebut nama itu ya... tapi ucapkanlah dengan lembut, dengan penuh dengan perasaan....

I : Hmm... trus apa hubungannya dengan bahwa Kamu adalah Aku?

Me : ya, jelas ada lah... Kamu mau tahu Siapa aku, dan kamu harus percaya kalau "Aku adalah Kamu", dan "ALlah adalah Tuhan Mu..

I : (ekspresi bingung) lantas mengapa Aku harus percaya dengan Anda? dan kenapa kamu sebut nama Tuhan ku adalah ALLah?

Me : (ekspresi sinis dan marah) Gitu aja kok repot! yang namanya percaya tuh gak usah pake MIKIR tau, kamu sih kebanyakan makan teori. Yang kamu tau hanya
.EGO, SUPErEGO, sama ID. padahal jangan lupa ada yang namanya SUPRA EGO ! itu semua diluar penalaran dan logika kamu!

I : (semakin bingung) euh...euhh.., Saya tidak ingat.pokoknya tau-tau Saya sudah ada di sini, di Bandung yang katanya Paris van Java, penuh dengan dayat tarik magis Food, Fun & Fashion nya. Terus perempuan2nya yang katanya pada gareulis. Tapi jangan salah loh, disini deket Aa Gym loh, itu tuh yang katanya nikah lagi. Upps kenapa jadi ngagosip kieu...

Me : Nah, akhirnya kelihatan juga belangnya...

I : Apaan?

Me : Tuh, sisi gelap kamu. Suka ngagosip, ngomongin cewek juga...

I : Wah, jangan asal ngeJudge gitu atuh...... Aku kan punya sisi yang positif nya juga. SOrang tua Saya memberi nama Irfan yang berasal dari bahasa arab Arfan artinya pengetahuan. Nah, orang tua saya berharap kalau sudah dewasa aku dapat mengetahui semua pengetahuan. Hal itu membuat saya menjadi gemar melahap segala macam bacaan :koran, komik, tabloid,majalah....

Me : (langsung memotong)...Playboy??

I : Maaf.. Kenpa jadi nyambung kesana ya?

Me : ya, iya lah secara kan dimana-mana pun laki-laki sudah punya dorongan dan insting-insting sexual gitu loh. Itu insting hidup, ada lagi yang dinamakan thanatos yaitu insting mati.

I : Hmm menarik, Anda paham juga ya teorinya Freud?

Me : ya, iya lah.. masa ya iya dong.. secara kata sambung adalah bukan ada dong, pun kalo kita memulai sesuatu dengan ucapan basmalah bukan basmadong... ha3x

I : (heran) Garing.. garing...gak lucu.

Me : Hey..hey...hey,, kamu lupa ya, kalo aku adalah kamu. Berarti apa yang kau kamu tau dan kamu mau aku juga tau...

I : Baiklah , STOP !!!! STOP kau mencuri hati dan pikiran ku....

Me : (ucapan menggelegar) AKU ADALAH KAMU.....

I : Tidak mungkin... (menolak)

Me : AKU ADALAH KAMU... (makin menggelegar)
: KAMU ADALAH AKU,...

I : Tidak ( menutup telinga)....

Me : KITA ADALAH SATU....

I : Bohong...... (menutup mata dan telinga)

Me : ( terbang ke atas) Kamu dan aku adalah satu, dalam rasa, dalam raga, dalam cinta, dalam segala-galanya. Tak usah kau pungkiri karena kita hakikatnya adalah satu. Semakin jauh kau mencari siapa dirimu maka kau akan semakin menyadari bahwasannya kamu adalah Aku....

I :( buka mata dan buka telinga) Cukup.. buka semua Persona mu !! buang segala topengmu,!!! jujurlah siapa dirimu !???

Me : "Kedewasaan"......

-to be continued-


Jilid pertama menuju kedewasaan....




04 Juli 2008

Bismillah...

Sebutlah Nama ALLAH ketika memulai segala sesuatu....